SISTEM KOMPUTER
Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema)
adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau eleven yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Sistem juga
merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam
suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak.
Pengertian Komputer
Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur
yang telah dirumuskan. Kata komputer semula dipergunakan untuk menggambarkan
orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa
alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri.
Pengertian Sistem Komputer
Sistem Komputer adalah elemen-elemen yang terkait untuk menjalankan
suatu aktifitas dengan menggunakan komputer. Elemen dari sistem komputer
terdiri dari manusianya (brainware), perangkat unak (software), set instruksi
(instruction set), dan perangkat keras hardware).
Dengan demikian komponen tersebut merupakan elemen yang terlibat dalam
suatu sistem komputer. Tentu saja hardware tidak berarti apa-apa jika tidak ada
salah satu dari dua lainnya (software dan brainware). Contoh sederhananya,
siapa yang akan menghidupkan komputer jika tidak ada manusia. Atau akan
menjalankan perintah apa komputer tersebut jika tidak ada softwarenya.
Arsitektur Von Neumann menggambarkan komputer dengan empat bagian utama: Unit
Aritmatika dan Logis (ALU), unit kontrol, memori, dan alat masukan dan hasil
(secara kolektif dinamakan I/O). Bagian ini dihubungkan oleh berkas kawat,
"bus".
Materi yang
kita pelajari mata pelajarn SISTEM KOMPUTER pada semester 1 adalah SISTEM
BILANGAN. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai SISTEM BILANGAN.
SISTEM BILANGAN
I. PENGERTIAN
Sistem
bilangan (number system) adalah suatu
cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem bilangan yang
banyak dipergunakan oleh manusia adalah system biilangan desimal, yaitu sisitem
bilangan yang menggunakan 10 macam symbol untuk mewakili suatu besaran. Lain
halnya dengan komputer, logika di komputer diwakili oleh bentuk elemen dua
keadaan yaitu off (tidak ada arus) dan on (ada arus) .
II. Teori Bilangan
1. Bilangan Desimal
Sistem ini menggunakan 10
macam symbol yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,dan 9. system ini menggunakan basis
10. Bentuk nilai ini dapat berupa integer desimal atau pecahan.
Integer desimal :
adalah nilai desimal yang bulat,
misalnya 8598 dapat diartikan :
8 x 103 = 8000
5 x 102 =
500
9 x 101 =
90
8 x 100 =
8
8598
103 ... = position value/place value
8598 = absolute
value
Absolue value merupakan nilai untuk masing-masing digit
bilangan, sedangkan position value
adalah merupakan penimbang atau bobot dari masing-masing digit tergantung
dari letak posisinya, yaitu bernilai basis dipangkatkan dengan urutan
posisinya.
Pecahan desimal :
Adalah nilai desimal yang mengandung nilai
pecahan dibelakang koma, misalnya nilai 183,75 adalah pecahan desimal yang
dapat diartikan :
1 x 10 2 = 100
8 x 10 1 = 80
3 x 10 0 = 3
7 x 10 –1 = 0,7
5 x 10 –2 = 0,05
183,75
2. Bilangan Binar / Binari / Biner
Sistem
bilangan binary menggunakan 2 macam symbol bilangan berbasis 2 digit
angka, yaitu 0 dan 1.
Contoh bilangan 1001 dapat diartikan :
1 0 0 1 -> 1 x 2 0 = 1
0 x 2 1 =
0
0 x 2 2 =
0
1 x 2 3 = 8
9 (10)
Operasi aritmetika pada bilangan Biner :
a. Penjumlahan
Dasar penujmlahan biner adalah :
0 + 0 = 0
0 + 1 = 1
1 + 1 = 0 => dengan carry of 1, yaitu 1 + 1 = 2,
karena digit terbesar ninari 1, maka harus dikurangi dengan 2 (basis), jadi 2 –
2 = 0 dengan carry of 1
contoh :
1111
10100 +
100011
atau dengan langkah :
1 +
0 = 1
1 +
0 = 1
1 +
1 = 0 dengan carry of 1
1 +
1 + 1 =
0
1 +
1 = 0 dengan carry
of 1
Maka hasilnya => 1 0 0
0 1 1
b. Pengurangan
Bilangan biner dikurangkan
dengan cara yang sama dengan pengurangan bilangan desimal. Dasar pengurangan
untuk masing-masing digit bilangan biner adalah :
0 - 0 = 0
1 - 0 = 1
1 - 1 = 0
0 – 1 = 1 => dengan borrow of 1, (pinjam 1 dari posisi sebelah
kirinya).
Contoh :
11101
1011 -
10010
dengan
langkah – langkah :
1
– 1 = 0
0
– 1 = 1 dengan borrow of 1
1 – 0 – 1 = 0
1
– 1 = 0
1
– 0 = 1
Maka hasilya => 1 0 0 1 0
c. Perkalian
Dasar perkalian bilangan biner
adalah :
0 x 0 = 0
1 x 0 = 0
0 x 1 = 0
1 x 1 = 1
Contoh
Desimal :
14
12 x
28
14 +
168
Biner :
1110
1100 x
0000
0000
1110
1110 +
10101000
d. pembagian
Pembagian biner 0 tidak mempunyai arti,
sehingga dasar pemagian biner adalah :
0 : 1 = 0
1 : 1 = 1
1 : 0 =0
Contoh :
Desimal :
5 / 125 \ 25
10 -
25
25 -
0
Biner :
101 / 1111101 \ 11001
101 -
101
101 -
0101
101 -
0
3. Bilangan Oktal
Sistem
bilangan Oktal menggunakan 8 macam symbol bilangan berbasis 8 digit angka,
yaitu 0 ,1,2,3,4,5,6,7.
Position value system bilangan octal adalah
perpangkatan dari nilai 8.
Contoh :
12(8) = …… (10)
Cara mengerjakan = 2 x 8 0 = 2
= 1 x 8 1 = 8 + 10
Jadi 10 (10)
Operasi Aritmetika pada Bilangan Oktal
a. Penjumlahan
Contoh :
Desimal :
21
87 +
108
Oktal :
25
127 +
154
Cara mengerjakan = 5 10 + 7 10 = 12 10 =
14 8
= 2 10 + 2 10
+ 1 10 = 5 10 = 5 8
= 1 10 = 1 10 = 1 8
b. Pengurangan
Contoh :
Desimal :
108
87 –
21
Oktal :
154
127 -
25
cara mengerjakan =
4 8 - 7 8 + 8 8
(pinjam
1=8 8) = 5 8
= 5 8 - 2 8
- 1 8 = 2 8
= 1 8 - 1 8 = 0 8
c. Perkalian
Contoh :
Desimal :
14
12 x
28
14 +
168
Oktal :
16
14 x
70
Langkah pertma = 4 10 x 6 10 = 24 10 = 30 8
= 4 10 x 1 10
+ 3 10 = 7 10 = 7 8
16
14 x
70
16
Berikutnya => 1 10 x 6
10 = 6 10 = 6 8
1 10 x 1 10 = 1 10 = 1 8
Maka => 16
14 x
70
16 +
250
maka hasil akhirnya =>
7 10 + 6 10
= 13 10 = 15 8
1 10 + 1 10 =
2 10 = 2 8
d. Pembagian
Contoh :
Desimal :
12 /
168 \ 14
12-
48
48 –
0
Oktal :
14 / 250 \ 16
14 - => 14 8 x 1 8
= 14 8
110
110 - => 14 8 x 6 8 = 4 8
x 6 8 = 30 8
0 1 8
x 6 8 = 6 8 +
110 8
4. Bilangan Hexadesimal
Sistem bilangan Oktal
menggunakan 16 macam symbol bilangan berbasis 8 digit angka, yaitu 0 ,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,Edan
F
Dimana A = 10, B = 11, C= 12, D = 13 , E =
14 dan F = 15
Position value system bilangan octal adalah
perpangkatan dari nilai 16.
Contoh :
C7(16) = …… (10)
Cara mengerjakan 7 x
16 0 = 7
C
x 16 1 = 192 +
199 Jadi 199 (10)
Operasi Aritmetika Pada Bilangan
Hexadesimal
a. Penjumlahan
Penjumlahan bilangan hexadesimal
dapat dilakukan secara sama dengan penjumlahan bilangan octal, dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
Contoh
Desimal :
2989
1073 +
4062
Hexadecimal :
BAD
431 +
FDE
Cara mengerjakan => D 16 + 1 16 = 13 10 + 110 = 14 10 = E 16
A 16 + 3 16 =
10 10 + 3 10 = 13 10
=D 16
B16 + 4 16 =
1110 + 4 10 = 15 10 = F 16
b. Pengurangan
Pengurangan bilangan hexadesimal
dapat dilakukan secara sama dengan pengurangan bilangan desimal.
Contoh :
Desimal :
4833
1575 -
3258
Hexadecimal :
12E1
627 -
CBA
Cara mengerjakan 16 10 (pinjam)
+ 1 10 - 710 = 10 10 = A 16
14 10 - 7 10 - - 1 10 (dipinjam) = 11 10 =B 16
1610 (pinjam) + 2 10 - 610 = 12 10 = C 16
1 10 – 1 10
(dipinjam) = 0 10 = 0 16
c. Perkalian
Contoh
Desimal :
172
27 x
1204
Hexadesimal :
Tahap tagapnya urut dari A-C
A. AC
1B x
764
Cara mengerjakan C 16 x B 16 =12 10 x 1110= 84 16
A16 x B16
+816 = 1010 x 1110+810=7616
B. AC
1B x
764
AC
Cara mengerjakan C16
x 116 = 1210 x 110 =1210=C16
A16 x 116 = 1010 x110 =1010=A 16
C. AC
1B x
764
AC +
1224
Cara mengerjakan 616 + C16 = 610 + 1210 = 1810
=12 16
716+A16
+116 = 710 x 1010
+ 110=1810 = 1216
D. Pembagian
Contoh
Desimal :
27 /
4646 \ = 172
27-
194
189 –
54
Hexadecimal :
1B / 1214 \ = AC
10E - => 1B16xA16 = 2710x1010=27010=
10E16
144
144- => 1B 16 x C16 = 2710
x 10 10 = 3240 10
0 =14416
III. Konversi Bilangan
Konversi
bilangan adalah suatu proses dimana satu system bilangan dengan basis tertentu akan dijadikan bilangan dengan basis yang alian.
Konversi dari bilangan Desimal
1. Konversi dari bilangan Desimal ke biner
Yaitu dengan cara membagi
bilangan desimal dengan dua kemudian diambil sisa pembagiannya.
Contoh :
45 (10) = …..(2)
45 : 2 = 22 + sisa 1
22 : 2 = 11 + sisa 0
11 : 2 = 5 + sisa 1
5 : 2 = 2 + sisa 1
2 : 2 = 1 + sisa 0 => ditulis
dari hasil pembagian terakhir ke atas jadi hasilnya = 101101(2)
2. Konversi bilangan Desimal ke
Oktal
Yaitu dengan cara membagi
bilangan desimal dengan 8 kemudian diambil sisa pembagiannya
Contoh
:
385
( 10 ) = ….(8)
385
: 8 = 48 + sisa 1
48 : 8 =
6 + sisa 0
Maka hasilnya adalah = 601 (8)
3. Konversi bilangan Desimal ke
Hexadesimal
Yaitu dengan cara membagi
bilangan desimal dengan 16 kemudian diambil sisa pembagiannya
Contoh
:
1583
( 10 ) = ….(16)
1583
: 16 = 98 + sisa 15
96 :
16 = 6 + sisa 2
Maka hasilnya adalah = 62F (16)
Konversi dari system bilangan Biner
1. Konversi ke desimal
Yaitu dengan cara mengalikan
masing-masing bit dalam bilangan dengan position valuenya.
Contoh :
1 0 0 1
Cara mengerjakan 1
x 2 0 = 1
0
x 2 1 = 0
0
x 2 2 = 0
1
x 2 3 = 8
10 (10)
2. Konversi ke Oktal
Dapat dilakukan dengan
mengkonversikan tiap-tiap tiga buah digit biner yang dimulai dari bagian
belakang.
Contoh :
11010100 (2) = ………(8)
11 |
010 | 100
3 2 4
diperjelas :
100 = 0 x 2 0 = 0
0 x 2 1 = 0
1 x 2 2 = 4 +
4
Begitu seterusnya untuk yang lain.
3. Konversi ke Hexademial
Dapat dilakukan dengan
mengkonversikan tiap-tiap empat buah digit biner yang dimulai dari bagian
belakang.
Contoh :
11010100 = D4
1101 | 0100
D 4
Konversi dari system bilangan Oktal
1. Konversi ke Desimal
Yaitu dengan cara mengalikan
masing-masing bit dalam bilangan dengan position valuenya.
Contoh :
12(8) = …… (10)
Cara mengerjakan 2 x 8 0 = 2
1
x 8 1 = 8 + 10 Jadi 10 (10)
2. Konversi ke Biner
Dilakukan dengan mengkonversikan
masing-masing digit octal ke tiga digit biner.
Contoh :
6502 (8) ….. = (2)
2 = 010
0 = 000
5 = 101
6 = 110
jadi 110101000010
3. Konversi ke Hexdesimal
Dilakukan dengan cara merubah
dari bilangan octal menjadi bilangan biner kemudian dikonversikan ke
hexadesimal.
Contoh :
2537 (8) = …..(16)
2537 (8) = 010101011111
010101010000(2) = 55F (16)
Konversi dari bilangan
Hexadesimal
1. Konversi ke Desimal
Yaitu dengan cara mengalikan
masing-masing bit dalam bilangan dengan position valuenya.
Contoh :
C7(16) = …… (10)
Cara mengerjakan 7
x 16 0 = 7
C
x 16 1 = 192 + 199 Jadi 199 (10)
2. Konversi ke Oktal
Dilakukan dengan cara merubah
dari bilangan hexadesimal menjadi biner terlebih dahulu kemudian dikonversikan ke octal.
Contoh :
55F (16) = …..(8)
55F(16) = 010101011111(2)
010101011111 (2) = 2537 (8)